Fasterthemovie.com – Review film Tomorrowland berdasarkan berbagai sumber di internet. Saat pertama kali muncul di bioskop, pasti kamu termasuk kaum yang memiliki pemikiran “ Apa filmnya menarik ya buat di tonton ? “. Kurang lebih pertanyaan seperti itu akan terlintas di pikiran kamu. Jujur, film ini mimin belum pernah menontonnya secara full. Alias, hanya dari trailernya saja dan tidak sampai mengetuk mata mimin untuk segera menontonnya.
Bagi kamu yang penasaran dan belum pernah menonton. Nah, sekarang mimin berikan beberapa review dari berbagai sumber yang tertera di internet ya. Siapa tau bisa menjadi acuan kamu kedepannya mengenai film tersebut. Oh ya, mimin tidak menonton bukan karena filmnya jelek, namun lebih ke genrenya aja sih. Kalau horor atau full action, baru deh mimin kejar itu film wkwkwk.
Sekilas Info Sebelum Melakukan Review Film Tomorrowland
Film dengan judul Tomorrowland sudah menjadi besutan dari sutradara ternama, yakni Brad Bird. Nah, Brad sendiri telah di kenal melalui hasil kerjanya yang terbilang mengagumkan serta sukses. Sebagai seorang sutradara, Brad pun pernah menghasilkan beberapa film besar layaknya : The Incredibles, Ratatouille dan juga Mission Impossible : Ghost Protocol. Jadi, menurut mimin sih gak ada salahnya kalau Disney menunjuk Brad untuk bisa menjadi sutradara penuh fantasi pada filmnya. Untuk pemain, terdapat aktor George Clooney, Britt Robertson dan Raffey Cassidy.
Sinopsis Film Tomorrowland
Frank Walker kecil yang di perankan oleh Thomas Robinson, telah menjadi seorang anak dengan mimpi yang begitu besar. Karena mimpi itulah, Frank pun membuat sebuah jetpack agar kiranya ia bisa terbang menuju ke angkasa. Mimpi serta kemampuan Frank, pada akhirnya membuat Athena yang di perankan oleh Raffey Cassidy memberinya sebuah pin. Nah, pin ini menunjukkan adanya sebuah dunia yang sangat maju dan jauh dari apa yang ada di bayangannya. Nama dari dunia yang di tunjukan ini ialah “ Tomorrowland “ dan cerita di mulai !
Waktu puluhan tahun pun terus berjalan. Sampai akhirnya, Casey Newton yang di perankan oleh Britt Robertson memperoleh pin Tomorrowland yang mana ia sendiri tidak tahu dimana ia dapatkannya. Dari sinilah, berbagai macam masalah terus bermunculan. Athena pun pada akhirnya membawa Casey untuk bertemu dengan Frank Walker yang posisinya sudah dewasa ( George Clooney ). Dan akhirnya, mereka berusaha untuk bisa kembali ke Tomorrowland dan menyelesaikan masalah besar yang sedang berlangsung. Dimana seluruh masalah ini mengancam orang-orang di bumi.
Review Singkat Atas Filmnya
Sepintas, dari sinopsis ini sudah bisa diketahui bahwa filmnya mengajak para penonton untuk bisa bermain fantasi dengan penuh imajinasi tinggi ( daya khayal ). Wajar sih, untuk film dengan genre fantasi sudah pasti akan mengajak kalian semua bermain khayalan bak sedang di negeri dongeng. Namun, kali ini Disney mengajak kamu sebagai penonton dengan sebuah kemampuan khusus berbeda dari fantasi lainnya. Tampilan futuristik atas segala teknologi, di gambarkan telah ada di dunia masa depan. Nah, pemakaiannya sudah mencakup biaya produksi hingga US$200 Juta ! Setelah kamu menontonnya, kira-kira worth it gak ya dana sebesar itu untuk produksi film ini ? …
Banyak yang bilang, biaya lumayan besar dan durasi cukup lama ( 130 menit / 2 jam 10 menit ), memiliki kekurangan seperti hilangnya rasa greget di tengah-tengah film berjalan. Why ? Because, filmnya menampilkan banyak perdebatan dan dialog yang sepertinya tidak terlalu penting untuk di masukan. Hal seperti inilah, yang membuat alur film menjadi lama dan ada baiknya di persingkat saja agar cerita jauh lebih menarik. Walau begitu, tingkat actionnya juga tidak jelek kok, masih terbilang bagus. Soalnya, banyak penonton bilang di bagian adu fisik dan senjata. Mampu memberikan ciri khas menarik layaknya film Sci-Fi.
Kesimpulan Tomorrowland
- Film ini mungkin bisa di sebut sebagai salah satu film mengenai masa depan. Sengaja di olah demi bisa memanjakan para penonton secara visual.
- Cerita yang di sajikan cukup menarik, hanya saja ada beberapa part yang menurut beberapa penonton kurang.
- Contoh kecil ulasannya : “ Konflik utama film ini adalah rasa pesimis dan apatis terhadap masa depan kita sendiri. setuju banget ama poin kalo film ini terlalu singkat buat ngebahas segala ceritanya 🙁 “
- Sepertinya, adegan maupun visual yang di munculkan. Mampu membuat penonton lebih tertarik untuk fokus melihat daripada berpikir.
- Perihal komedi, masih ada. Namun, kadang kala yang di selipkan terlalu cepat untuk bisa ditangkap dan hanya membuat penonton sekedar senyum saja.