Sinopsis dan Review Film Morbius

Sinopsis dan Review Film Morbius

Fasterthemovie.comReview Film Morbius apakah seru dan sebagus itu ? kamu bisa lihat lebih lengkap pada bacaan di bawah ini. Terkait sinopsis, memiliki kisah tentang Michael Morbius yang di perankan oleh Jared Leto. Ia sendiri merupakan seorang dokter yang mana sedang mencari cara untuk bisa menyembuhkan penyakit dari darah langka miliknya. 

Melalui sebuah eksperimen, penyakit tersebut pada akhirnya bisa sembuh. Namun, sangat di sayangkan eksperimen ini juga yang dapat mengubahnya sebagai sesosok vampir yang haus darah. Ia juga memiliki kekuatan super yang mana mampu menjadi ancaman bagi umat manusia. Nah, sebelum menontonnya kembali di platform berbayar Netflix. Kamu harus lihat dulu nih, review yang bisa kami berikan atas berbagai sumber dan salah satunya dari kincir.com.

Review Film Morbius Memiliki Cerita yang Tak Spesial

Melanjutkan potongan alur di atas, bahwa sejak kecil ia menderita darah langka. Kemudian masuk masa remaja, ia bertemu dengan Lucien atau Milo yang sama-sma menderita penyakit serupa. Berkat kejeniusannya, Michael pun akhirnya melanjutkan ke sekolah khusus demi bisa menemukan obat untuk menyembuhkan penyakitnya dengan sang kawan. 

Review Film Morbius

Kini Michael sudah dewasa dan menjadi dokter, yang mana akhirnya bisa menyembuhkan penyakit dengan cara menggabungkan DNA nya dengan kelelawar vampir. Namun, setelah melakukan eksperimen, justru dirinya berubah menjadi sosok vampir yang haus darah dan juga berbahaya bagi orang terdekatnya.

Bagian menarik yang dapat di rasakan ada pada proses perubahan Michael Morbius menjadi sesosok vampir saja. Sebagai karakter utama, perannya menurut mimin terasa tidak memiliki arahan selain membuatnya sembuh dan juga kawannya itu. Kenapa bisa di katakan tak spesial ? karena, dari awal sampai akhir tidak ada kejadian yang benar-benar spesial.

Kesan Ngeri Juga Tanggung

Review Film Morbius

Sebenarnya, konsep yang di keluarkan untuk film ini terbilang brutal. Hanya saja, itu semua sudah terbentur atas pembatasan usia PG – 13 yang di inginkan oleh pihak studio. Agar kiranya, bisa menggaet penonton jauh lebih banyak lagi. Nah, dari sinilah kengerian yang mereka keluarkan terasa sangat tanggung. Itu semua terlihat ketika keduanya sama-sama menjadi sosok vampir. Di mana ada adegan menyerang dan menghisap darah, namun tidak benar-benar di perlihatkan secara jelas. Jadi, tidak ada adegan darah yang berlebihan sesuai ekspektasi para penonton.

Review Film Morbius Terkait Efek Visualnya Terlalu Lebay

Dari beberapa review, memang sudah mengatakan bahwa filmnya sendiri memakai efek begitu lebay atau berlebih. Khususnya tersorot pada adegan dimana sang Living Vampire bergerak dengan cepat sewaktu menyerang musuh atau hanya sekedar berpindah tempat. Pada tiap pergerakan, kamu akan selalu melihat adanya efek visual berwarna gelap yang mampu mengelilingi tubuh sang antihero. Seolah-olah, sudah menandakan adanya pergerakan begitu cepat.

Review Film Morbius

Terlebih lagi saat adanya pertarungan Michael dengan Milo, yang mana hanya terlihat garis cahaya saja. Selain itu, ada beberapa momen penggunaan dari CGI yang memang terasa kurang rapi. Hal ini sudah pasti membuat adegan tersebut terlihat layaknya animasi atau hanya sebuah film fiksi ilmiah saja di era tahun 1990 silam. Yakni memakai teknologi seadanya atau terlihat seperti kuno. Tentunya hal tersebut amat di sayangkan telah terjadi pada sebuah film yang memang sejak awal bergantung pada teknologi CGI.

Merasa Aneh dan Memaksa pada Post-credit

Ini menjadi bagian akhir yang bisa mimin berikan terkait review. Dalam filmnya, terdapat adegan post-credits, yang mana sama-sama menampilkan momen dari Adrian Toomes yang berpindah dari MCU ke SSU. Momen ini memiliki kaitan dengan insiden terbukanya multiverse yang sudah terjadi pada ending Spider-Man : No Way Home. Nah, di sini memunculkan kesan terlalu aneh dan seperti memaksa.

Akhir dari segala cerita maupun konflik sebagai vampir, sudah di biarkan menggantung begitu saja pada bagian ending filmnya. Namun, adegan post-credit filmnya justru jauh lebih fokus membahas terkait kepindahan Vulture ke SSU. Hal ini sudah seolah-olah membuat Sonu Picture jauh mementingkan menghubungkan film dengan fenomena yang sudah terjadi d No Way Home. Daripada harus memberikan akhir dari kisah Morbius secara apik.

Kurang lebih, itulah review film Morbius yang bisa mimin berikan ke kamu. Jika kamu sudah menontonnya, coba tolong berikan komentar terkait review mimin benar atau tidaknya ya !

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *