Rekomendasi Film Jepang Sedih Tentang Penyakit

Rekomendasi Film Jepang Sedih Tentang Penyakit

Fasterthemovie.comFilm Jepang sedih tentang penyakit sebelumnya sudah sempat mimin bahas di beberapa artikel sebelumnya. Untuk saat ini, mungkin akan mimin berikan rekomendasi tambahan terkait judul tersebut maupun vers lainnya yang tak kalah sedih. Sebagai referensinya, berikut mimin telah rangkum beberapa judul dari film Jepang yang sedih di akhir pekan besok ini. Yuk, langsung saja mimin mulai dari Taiyou no Uta.

Film Jepang Sedih Tentang Penyakit Berjudul Taiyou no Uta

Sudah di rilis sejak tahun 2006 dan menyajikan kisah cinta mengharukan. Kaoru Amane yang di perankan oleh Yui, menjadi seorang gadis dengan Xeroderma Pigmentosum. Yang mana telah membuat kondisinya tak bisa terkena sinar matahari secara langsung. Dengan begitu, ia harus menghabiskan waktunya untuk tidur pada siang hari dan mulai menjalani aktivitas sebagai musisi setelah matahari tenggelam.

Film Jepang Sedih Tentang Penyakit

Suatu ketika, ia telah melihat seorang pemuda yang mana berdiri pada papan selancar dari balik jendela kamar. Hal ini lantas saja menjadi rutinitas baginya setiap akan tidur di pagi hari. Tak lama berselang, ia pun mendapat kesempatan untuk bisa berkenalan dengan pemuda tersebut yang bernama Koji Fujishiro ( Takashi Tsukamoto ).

Kemudian, keduanya sering bertemu di malam hari dan sudah semakin dekat. Sampai suatu saat, Kouji ini mengetahui seperti apa kondisi Kaoru yang selama ini telah di rahasiakan darinya. Walau begitu, Kouji pun tidak meninggalkan Kaoru dan justru senantiasa mengajaknya untuk bisa bertemu di malam hari. Namun, kondisinya terus menerus memburuk dan ia mengalami masalah di tangan yang telah membuatnya tidak bisa bermain gitar kembali.

Film Berjudul 1 Litre of Tears

Film Jepang Sedih Tentang Penyakit

Selanjutnya ada film yang membuat kalian akan bersedih, yakni 1 Litre of Tears. Sesuai dengan judulnya, film yang rilis tahun 2005 ini akan membuat kamu bersedih lantaran alur yang di perlihatkannya. Secara singkat, kisahnya sendiri mengenai seorang gadis yang bernama Aya Kito ( Asae Oonishi ) yang mana menderita penyakit langka. Bahkan, dokter pun sudah mendiagnosis bahwasannya penyakit yang ia derita tidak bisa di sembuhkan. Adapun filmnya diangkat melalui kisah nyata, yakni dari buku harian yang memang di tulis oleh Aya Kito semasa hidupnya.

Judul Film Jepang “ Snow Flower “

Untuk movie satu ini, sudah rilis sejak tahun 2019 dan memiliki cerita tentang Miyuki Hirai yang di perankan oleh Ayami Nakajo. Ia sendiri adalah seorang gadis dengan memiliki keadan fisik lemah, akibat suatu penyakit. Bahkan, ia mendapati diagnosis bahwa umurnya tak akan lama lagi. Sampai suatu ketika, ia pun menjadi korban perampokan setelah berkunjung ke RS. Saat itulah, ada momen di mana Ayami di tolong oleh Yusuke Watahiki ( Hiroomi Tosaka ). Yakni seorang pria yang mana memiliki cita-cita menjadi seniman kaca.

Lalu, Miyuki pun mengetahui bahwa kafe tempat Yusuke bekerja tengah mengalami masalah finansial. Ia juga membuat sebuah tawaran pada Yusuke, untuk bisa menjadi keksihnya selama kurang lebih 1 bulan dengan adanya imbalan. Apa itu ? ia akan memberikan uang sebesar 1 juta yen. Seiring berjalannya waktu, Yusuke ini sadar akan kondisi dari Miyuki dan memiliki tekad untuk bisa mewujudkan permintaan terakhirnya.

Film Jepang Sedih Tentang Penyakit “ 1.778 Stories of Me and My Wife “

Terakhir, rekomendasi ini harus banget masuk list kamu sih. Pasalnya, memiliki kisah cinta antara Sakutaro ( Tsuyoshi Kusanagi ) dan sang istri bernama Setsuko ( Yuko Takeuchi ). Pasangan suami istri ini, sudah menjadi teman semasa sekolah yang kemudian sama-sama jatuh cinta dan langsung menikah.

Awal kisah, mereka telah menjalani kehidupan pernikahan yang manis serta romantis. Sampai suatu ketika, Setsuko pun mengeluhkan rasa nyeri pada bagian perutnya. Sesaat setelah menjalani pemeriksaan, Setsuko rupanya di diagnosis menderita kanker usus. Sakutaro sendiri menjadi seorang penulis novel yang mana menuliskan cerita bagi sang istri. Nah, tanpa di sadari, ia sudah menuliskan 1.778 cerita pendek selama 5 tahun sampai sang istri telah meninggal dunia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *