Fasterthemovie.com – Film Margin Call menjadi sebuah film drama asal Amerika Serikat dan telah di rilis pada tahun 2011 silam. Filmnya juga sudah di sutradarai oleh J.C. Chandor, yang mampu membawakan alur cerita pada pembelajaran terkait tentang keuangan. Dalam dunia saham, Margin Call telah masuk ke dalam salah satu istilah yang paling sering di jumpai. Jadi, mulai dari sekarang kamu tidak harus khawatir juga merasa bingung akan istilah tersebut. Apabila kamu baru mempelajarinya, maka mimin sarankan untuk segera menonton filmnya sekarang juga !
Sinopsis Singkat Film Margin Call
Dalam filmnya, J.C. Chandor akan menyajikan cerita bagi para penontonnya tentang sebuah kondisi. Di mana 36 jam pertama menuju krisis ekonomi yang pada masanya, pernah terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 silam. Selain daripada itu, filmnya juga memiliki kisah atas sebuah perusahaan saham yang sedang berjuang di dalam menghadapi kondisi menjelang masa-masa krisis keuangan.
Kisahnya tentang sebuah perusahaan keuangan yang bonafid tengah melakukan perampingan organisasi. Salah seorang dari mereka, rupanya terkena PHK dan datangnya dari divisi Risk Management. Di mana saat itu, divisinya sedang terlibat di dalam sebuah analisis keuangan. Ketika proyek di lanjutkan kembali, seorang karyawan menemukan adnaya kondisi krisis pada perusahaan yang tengah di analisis. Sampai akhirnya, kejadian tersebut berakhir pada malam panjang yang di liputi oleh segala macam kepanikan. Senior management mau tidak mau harus melakukan segala cara demi bisa menanggulangi krisis tersebut, walau sekalipun dengan cara kotor !
Review : PHK Rupanya Menjadi Solusi Untuk Menyelamatkan Perusahaan
Kita semua tahu, bahwa beban dari gaji karyawan sudah masuk ke dalam salah satu beban lumayan berat yang harus di tanggung oleh perusahaan. Karena itulah, ketika sebuah perusahaan sudah terancam memiliki kondisi keuangan tak stabil. Mau tidak mau, pihak HRD biasanya akan mulai melakukan pemutusan adanya hubungan kerja juga melakukan pengurangan karyawan. Begitupun pada filmnya, di mana adanya pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran pada pegawainya.
Salah satu yang terkena dampak ialah bagian manajemen risiko. Sebelum memutuskan untuk hengkang, Dale lebih dulu memberikan USB Drive pada Peter & berpesan agar berhati-hati. Karena penasaran, Peter pun membuka isi USB tersebut di malam hari dan menemukan adanya sebuah fakta mengejutkan. Yakni perusahaan yang ia tempati akan mengalami resiko perdagangan dan bisa memberikan kerugian. Kelebihan pinjaman yang di miliki perusahaan, rupanya mampu memberikan dampak negatif apabila aset perusahaan merosot sebanyak 25%. Dengan begitu, perusahaan sudah pasti akan memiliki hutang.
Informasi ini mau tidak mau, harus Peter sampaikan pada Will Emerson ke Sam Rogers. Dari kabar tersebut, jajaran pemimpin langsung mengadakan rapat penting di malam itu juga. Setelah perundingan, maka muncul keputusan paling logis dengan menjual keseluruhan aset saham yang perusahaan milik dengan harga welcome. Akan tetapi, penjualan ini harus di lakukan sebelum publik mengetahui apa yang terjadi dengan perusahaan. Karena jika hal tersebut sudah di ketahui, maka saham akan benar-benar anjlok bahkan tak ternilai.
Review Film Margin Call : Mengajarkan Untuk Tidak Gegabah Membeli Saham
Di dalam filmnya, J.C. Chondorsekaan-akan menunjukkan seperti apa perusahaan ingin menyelamatkan diri sendiri dengan cara mengorbankan banyak orang. Dengan menjual saham sebelum harga terseut benar-benar anjlok. Kemungkinannya, perusahaan tersebut akan berhasil menyelamatkan diri dari kata ‘Bangkrut’. Tapi, itu semua memang harus mengorbankan banyak orang yang membeli sahamnya sebagai sebuah ajang investasi. Karena itulah, sebagai seorang pemain saham, sebaiknya kamu mencari tahu lebih dahulu bagaimana riwayat saham perusahaan yang akan kamu beli. Selain itu, bisa juga memperhatikan adanya faktor lain yang saling berkaitan. Contoh keci : kondisi terkait pasar maupun bisnis yang serupa dengan apa yang sedang di jalankan oleh perusahaan.