Site icon Faster The Movie

Film The Pianist Sinopsis dan Review Terlengkap

Film The Pianist Sinopsis dan Review Terlengkap

Fasterthemovie.comThe Pianist Sinopsis bercerita tentang film yang mana di produksi pada tahun 2002 silam. Di sutradarai langsung oleh Roman Polanski, dengan mengambil pemeran utama Adrien Brody sebagai Wladyslaw Spilzman. Filmnya sendiri telah terinspirasi langsung dari sebuah memoir karangan Wladyslaw Spilzman. Siapa Dia ? Yakni seorang pianis Yahudi di Polandia. Penayangannya sendiri telah memperoleh anugerah Palme d’Or di Festival Film Cannes. Serta sudah mendapatkan penghargaan Oscar.

The Pianist Sinopsis Awal

September 1939 silam, Wlaydyslaw Szpilman sedang tampil pada sebuah stasiun radio di Warsawa. Nazi rupanya telah meledakan stasiun radio tersebut, sebagaimana perlakuannya ini sedang di tahapan menginvasi Polandia. Wladyslaw pun, langsung pulang ke keluarganya. Di mana terdapat kabar bahwa Britania Raya juga Perancis telah mendeklarasikan perang dengan negara Jerman. Hal ini memberikan bayangan akan kemerdekaan Polandia dalam waktu dekat menenangkan pikirannya. Namun, pada kenyataannya pasukan Britania Raya juga Perancis tidak kunjung datang ke Polandia. Sehingga, perlawanan dari rakyat di negara tersebut hanya mampu bertahan 1 bulan penuh.

Keadaan rupanya semakin parah, sebab Soviet juga ikut serta melakukan invasi wilayah lain di Polandia. Sementar itu, Nazi menguasai bagian Warsawa. Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka juga membuat kantor khusus untuk operasi militer di sana. Keberhasilan mereka dalam menduduki Warsawa, mampu membuat keturunan para Yahudi kehilangan pekerjaan. Nazi pun memaksa para pemilik usaha untuk menutup usaha yang mereka jalani. Nazi juga memerintahkan orang keturunan Yahudi untuk bisa memakai ban lengan bergambarkan bintang David. Tindakan tersebut memiliki tujuan untuk dapat memberi tanda khusus bagi orang-orang yang memang asli keturunan Yahudi.

Selain itu, Nazi juga sudah merampas hak orang keturunan Yahudi. Mereka tidak di perbolehkan untuk memiliki uang lebih dari 2000 zloty. Mereka juga mendapat larangan untuk berjalan di trotoar serta menggunakan berbagai macam fasilitas umum apapun. Sampai pada November 1940, Wlaydyslaw bersama keluarganya harus pindah ke Ghetto ( camp penampungan keturunan Yahudi di Warsawa ). Camp tersebut benar-benar sudah di isi oleh lebh daripada kapastasnya. Sehingga, para penduduk yang berada di dalam harus menjalani kehidupan dengan kondisi memperihatinkan. Banyak sudah yang kelaparan, hingga meregang nyawa sudah menjadi hal lumrah dalam camp tersebut. Hal ini juga sudah di perparah oleh tindakan atas tentara Nazi yang semakin brutal.

Pertengahan Hingga Akhir Sinopsis

Di sini Szpilman mau tidak mau harus melihat tragedi yang sangat memilukan, yakni Nazi telah membunuh 1 keluarga Yahudi yang tinggal di apartemen seberang jalan. Bahkan, mereka dengan tega melempat seorang lansia dari jendela lantai 4, padahal sang lansia sudah tidak berdaya sama sekali. Itu terlihat dari kesehariannya yang sentiasa memakai kursi roda untuk beraktivitas. Di sini Szpilman pun menyadari, bahwa kondisi tersebut tidak akan pernah berakhir dalam waktu dekat. Sampai pada 16 Agustus 1942, dirinya beserta keluarga memutuskan untuk pindah kembali ke Treblinka. Ini termasuk sebagai camp bagi orang Yahudi, hanya saja letaknya kali ini persis di tengah hutan.

Kala itu, Nazi sedang gencar sekali melakukan Operasi Reinhard ( sebuah kode pembantaian orang-orang keturunan Polandia dan Yahudi ). Seorang petugas yang menjaga Ghetto pun, mengenali Szpillman dan berusaha memisahkannya dari sang keluarga. Bukannya untuk di selamatkan, melainkan hanya untuk di jadikan sebagai seorang budak. Di sini Szpilman mencoba dalam membantu banyak kelompok pemberontak dengan cara menyelundupkan senjata ke Ghetto. Pada suatu kesempatan, tindakan yang di lakukannya nyari ketahuan dari para penjaga.

Untungnya, Szpilman berhasil melarikan diri dan segera bersembunyi berkat bantuan dari Andrezj Bogucky beserta sang istri, Janina. Yang mana keduanya adalah warga Polandia asli. Pada bulan April tahun 1943 silam, Szpilman melihat adanya pemberontakan yang telah terjadi di Ghetto. Szpilman rupanya mencoba untuk membantu, namun sayangnya upaya pemberontakan itu tidak berjalan sesuai rencana. Dirinya di sembunyikan pada tempat lain, lebih tepatnya di apartemen kosong yang di dalamnya terdapat piano.

Exit mobile version