Fasterthemovie.com – The Shining sinopsis telah menjadi salah satu film horor yang sudah di akui sepanjang masa. Walau begitu, Stephen King selaku sang penulus, tak begitu menyukai adaptasi karyanya ini. Ia bahkan sudah mengungkapkan selama beberapa dekade ini, bahwa itu bukan menjadi salah satu hasil yang begitu ia sukai. Kurang lebih Stephen King telah menulis novel sejak 1970-an dan novel ini ada pada tahun 1977. Dari sinilah, sutradara Stanley Kubrick langsung mengadaptasinya pada tahun 1980. Untuk alur ceritanya, berikut akan tersampaikan pada bacaan berikut.
Plot dari The Shining Sinopsis
Seperti apa yang sudah mimin singgung sebelumnya. Kisah atas filmnya sudah di ambil langsung berdasarkan sebuah novel dengan judul sama pada tahun 1997 silam. Pembuatnya adalah Stephen King dan di jadikan film pada tahun 1980. Kisahnya sendiri tentang seorang pria yang sudah berkeluarga bernama Jack Torrance. Di mana ia mendapat pekerjaan sebagai penjaga hotel terpencil di pegununga Rocky Colorado bernama Overlook.
Jack pun lantas menjaga hotel tersebut bersama dengan sang anak bernama Danny, juga istrinya yakni Wendy. Sebelum bekerja, sebenarnya Jack sudah di peringati oleh Stuart selaku sang manajer hotel tersebut. Ia memperingati adanya kejadian buruk yang pernah menimpa penjaga sebelumnya. Ia juga telah di ingatkan untuk bisa menghindari kamar hotel dengan nomor 237.
Lama kelamaan, berada di dalam hotel tersebut membuat Jack berubah menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Bahkan, ia dengan berani mengancam untuk membunuh keluarganya sendiri. Wendy pun sebagai sang istri, melarikan diri bersama Danny. Yang mana sebelumnya memiliki firasat buruk terhadp hotel tersebut. Lalu, berhasilkah Wendy dan juga Danny selamat dari ancaman pembunuhan yang di lakukan oleh Jack ? …
Terbilang Bagus Walau Jumpscare Tidak Begitu Di Andalkan
Telah banyak sekali film maker yang mana mengadaptasi langsung dari novel milik Stephan King. Namun, tidak semua berhasil masuk dalam jajaran terbaik bagi para penonton. Tak sedikit dari film-film tersebut berakhir menjadi sebuah genre horor yang murahan. Namun, The Shining berbeda dan tidak masuk dalam kategori tersebut. Hal ini terlihat dari bagaimana sang sutradara sangat apik memberikan kesan horror, walau tidak mengandalkan banyak jumpscare.
The Shining masih berhasil dalam menghadirkan kengerian juga teror bagi para penontonnya. Ketimbang kaget, kalian selaku penonton akan di buat dengan tertegun setiap kali melihat adegan yang krusial di dalam filmnya. Stanley sendiri telah membuktikan bahwa tanpa adanya element of surprise yang mainstream layaknya film horror. Alurnya saja sudah mampu membuat para penonton ketakutan dan merinding akan setiap detailnya.
Sinematografi dan Visual The Shining Mumpuni
Terkait sinematografi dalam filmnya, memang sudah termasuk ke dalam salah satu unsur yang cukup menonjol dengan adanya keoriginalitasannya. Ini juga sudah menjadi salah satu ikonik dan telah termasuk ke dalam bahan referensi untuk para filmmaker modern. Beberapa adegan pun, tampak tenang tapi masih menegangkan. Hingga adanya pergerakan kamera dinamis, tapi tetap teratur dalam memberikan suasana teror yang amat mencekam. Beberapa frame pun, telah menunjukan adanya titik perspektif yang pas. Tentunya sudah menjadi sebuah detail yang amat di perhatikan oleh Stanley.
Selain itu, visualnya juga sangat artistik dan penuh akan teknik. Skoring dalam film The Shining, juga menjadi salah satu unsur penambah keseraman yang terbilang pas dan tak berlebihan. Daripada efek kaget yang sudah mimin beritahukan sebelumnya. Skoring yang di hadirkan juga berhasil untuk membangun adanya suasana hati bagi para penonton dalam memberikan rasa gelisah juga tak nyaman.